Instalasi dan konfigurasi DNS BIND di dalam sistem operasi Debian 11
Pengertian DNS
DNS (Domain Name System) adalah sistem yang digunakan untuk menerjemahkan nama domain seperti www.contoh.com menjadi alamat IP (Internet Protocol) seperti 192.168.1.1 yang dapat dibaca oleh komputer. DNS memungkinkan pengguna mengakses situs web atau layanan online dengan menggunakan nama domain yang mudah diingat, tanpa harus menghafal alamat IP.
Fungsi dan Manfaat DNS
- Mempermudah Akses ke Internet:
Pengguna tidak perlu mengingat alamat IP, cukup menggunakan nama domain.
- Menyederhanakan Pengelolaan Jaringan:
DNS mempermudah pengelolaan jaringan besar dengan menyediakan sistem terpusat untuk mengelola nama domain dan alamat IP.
- Mengurangi Beban Server:
DNS memungkinkan penyebaran beban ke berbagai server melalui penggunaan berbagai record seperti CNAME dan MX.
- Fleksibilitas dalam Perubahan Alamat IP:
Jika alamat IP sebuah server berubah, DNS dapat diperbarui tanpa mengganggu pengguna akhir.
Cara Kerja DNS
- Permintaan DNS:
Ketika pengguna memasukkan nama domain ke browser, permintaan dikirim ke server DNS lokal (resolver).
- Pencarian di Cache:
Resolver akan memeriksa cache lokal untuk menemukan alamat IP yang sesuai. Jika tidak ditemukan, permintaan akan diteruskan.
- Permintaan ke Root DNS:
Jika alamat tidak ada di cache, permintaan akan dikirim ke server root DNS untuk menemukan DNS server yang berwenang untuk domain tingkat atas (.com, .org, dll.).
- Pencarian di Server DNS TLD:
Setelah mendapat petunjuk dari root server, resolver menghubungi server DNS untuk Top Level Domain (TLD) yang sesuai, yang kemudian memberikan informasi tentang DNS server otoritatif.
- Pencarian di Server Otoritatif:
Server otoritatif memberikan alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut.
- Mengembalikan Alamat IP:
Resolver mengembalikan alamat IP ke pengguna, dan browser menggunakan alamat IP tersebut untuk mengakses situs.
Jenis-Jenis DNS Record
- A (Address Record):
Menyimpan alamat IP untuk sebuah nama domain (IPv4).
- AAAA (IPv6 Address Record):
Menyimpan alamat IP versi 6 untuk sebuah nama domain.
- CNAME (Canonical Name Record):
Mengarahkan satu domain ke domain lain.
- MX (Mail Exchange Record):
Menentukan server yang menangani email untuk domain tersebut.
- NS (Name Server Record):
Menunjukkan server DNS yang berwenang untuk domain tersebut.
- PTR (Pointer Record):
Melakukan reverse DNS lookup, menghubungkan alamat IP ke nama domain.
- TXT (Text Record):
Menyimpan data teks, biasanya untuk verifikasi domain atau SPF record.
Lampiran